Efek Samping Vaksin COVID 19 di Indonesia
Assalamualikum wr. wb.
apakabar kalian semua, tetap jaga kesehatan ya ditengah pandemi ini. selalu pakai masker dan sediakan hand sanitizer selalu,, save healthy !!!
Ahir ahir ini pemerintah indonesia mewajibkan seluruh warganya untuk melakukan vaksinasi . dan diberlakukanya PPKM darurat yang akan diperpanjang sampai keadaan benar benar pulih, bagimana menurut sobat sekalian ?
Sehingga kebanyakan perusahaan dan instansi mewajibkan seluruh karyawanya untuk melakukan vaksinasi masal,dan sertifikat vaksin MENJADI tiket kehidupan saat pandemic ini yang sebelumnya harus pakai masker dan memiliki bukti rapid test anti gen jika ingin pergi keluar . kebijakan itu menuai banyak kontraversi penolakan dari masyarakat, karena jika melanggar kebijakan tsb bisa dikenai denda dan bisa saja kehilangan pekerjaanya dimasa pandemic ini. Namun sebetulnya hal tsb merupakan sebuah pelanggaran HAM jika tetap seseorang dipaksa untuk melakukan vaksinasi tutur salah satu anggota dpr ibu ripka tjiptaning …
Kita doakan saja Agar kita semua bisa segera melewati masa pandemic ini,
Presiden Joko Widodo menargetkan 2 juta warga divaksinasi per hari pada Agustus 2021. Hingga saat ini, macam-macam vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia yaitu vaksin COVID-19 buatan Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
Virus Corona terus bermutasi dan memunculkan varian baru yang lebih kuat seperti varian Delta. World Health Organization (WHO) bahkan menetapkan bahwa varian virus Corona ini masuk ke dalam variant of concern, atau varian yang mengkhawatirkan.
Untuk itu, vaksinasi terus digencarkan demi terbentuknya herd immunity. Program vaksinasi kini telah menyasar masyarakat umum, termasuk anak-anak usia 12 tahun ke atas dan ibu hamil.
Sebelum menerima vaksinasi, penting untuk mengetahui perbedaan dan efek samping vaksinasi pada tubuh.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah efikasi dan efek samping nya
1. Sinovac
Vaksin COVID-19 Moderna diketahui memiliki efikasi mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sedangkan pada usia di atas 65 tahun mencapai 86,4 persen. Karena efikasinya yang tinggi, vaksin Moderna disebut akan digunakan sebagai 'booster' atau suntikan ke-3 untuk tenaga kesehatan (nakes) dengan pertimbangan, kelompok inilah yang paling rentan di tengah lonjakan kasus COVID-19. 5. Pfizer
BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 Pfizer. Dalam pernyataannya, BPOM menyebut efikasi vaksin buatan Amerika Serikat ini mencapai 95,5 pada remaja di atas 16 tahun dan 100 persen bagi remaja usia 12-15 tahun. Vaksin COVID-19 Pfizer diberikan melalui injeksi dengan dua kali penyuntikan dengan jarak 3 minggu. Adapun efek sampingnya mencakup perasaan lelah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, mual dan muntah, hingga demam. Reaksi ini cenderung ringan dan bisa sembuh dalam beberapa hari
Tidak ada komentar
terimakasih atas komentar anda :)